Yogyakarta, Elsindonews, Edupreneurship adalah seseorang yang mampu mengatur dan mengelola sebuah lembaga perguruan tinggi dengan inisiatif,inovasi dan resiko. Seorang pemimpin edupreneurship, mampu bertindak sebagai agen perubahan, tanpa pamrih,membawa budaya baru dengan penuh keyakinan,mendukung pengambilan resiko, belajar terus,dan bersedia berinvestasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Hal tersebut, disampaikan Dr. Tri Kuat,M.Pd (Kaprodi Magister Pendidikan Guru Vokasi –UAD) dalam seminar International dengan tema: Developing Vocational Education Training Toward The Profesional Edupreneurship for Facing Industrial Revolusition 4.0. menampilkan nara sumber, Assoc.Prof.Dr.Mohamed Nor Azhari Azman (Deputy Dean (Research an Innovation –Universiti Pendidikan Sultan Indris,Malaysia), Dr.Arman Shah Abdullah (Dept.Engineering technology faculty pf technicaland educational Universiti Pendidikan Sultan Indris, Malaysia) di Kampus AKS AKK Jl. Nitikan 69, Yogyakarta.(5/12/2018).
Menurutnya,orientasi lulusan pendidikan kejuruan/vokasi bekerja berwirausaha.Pembelajaran kewirausahaan, diimplementasikan dalam berbagai bentuk metode pembelajaran berbasis produksi dan bisnis.Membangun edupreneurship menuntut perubahan, visi manajemen lembaga dan budaya kerja organisasi. Edupreneurship memerlukan dukungan manajemen organisasi yang lebih fleksibel terhadap perubahan.
Sementara itu, Direktur AKS-AKK Yogyakarta Dra. Prihatin Saraswati, menyatakan tantangan ke depan AKS-AKK agar tidak ketinggalan dalam dunia vokasi, pihaknya mempersiapkan para lulusan AKS-AKK agar mampu menjawab tantangan yang kian berkembang. Ke depan perkembangan vokasi ke depan seperti apa.
“Keinginan melihat seberapa jauhkah, perkembangan vokasi di luar negeri, setelah selesai seminar international tidak mandeg MoU,tetapi kita akan menyesuaikan kurikulum utama edupreneurship teaching factory “ ungkap Prihatin Saraswati di sela-sela seminar. Wag/Isan