YOGYA, KRJOGJA.com Mahasiswa Prodi Apparel Design (Tata Busana) Akademi Kesejahteraan Sosial “AKK” (AKS-AKK) Yogyakarta Destivana Eka Murti dan Zaryandi menorehkan prestasi yang membanggakan di malam grand final ajang Puteri Indonesia 2020, 6 Maret lalu.

Busana rancangan yang dikenakan oleh Puteri Indonesia Kepulauan Riau (Kepri) 2020 Adesti Apriani mengantarkannya meraih gelar Putri Indonesia Favorit Sosial Media Kepulauan Sumatera 2020 di kontes kecantikan paling akbar itu.

Direktur AKS-AKK Dra Prihatin Saraswati MA menyampaikan, mahasiswa AKS-AKK Yogyakarta memang dibekali keterampilan membuat busana untuk even-even spesial seperti ini. Tentunya dengan mengeksplor berbagai tema yang disesuaikan dengan konteks acara dan tempat yang dipilih sehingga menjadi tepat dalam penggunaannya.

“Destivana dan Andy sebagai mahasiswa AKS-AKK Prodi Desain Tata Busana atau Fashion Apparel Design ditempa dengan berbagai matakuliah, dari mulai membuat tema, membuat desain, sampai menjadi produk jadi. Mereka mendapatkan latihan yang sangat ketat dibawah supervisi dosen-dosen yang handal dalam bidang busana sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standarisasi produk busana unggulan,” ujar Saraswati, melalui keterangan tertulis, Rabu (12/8).

Di ajang Puteri Indonesia 2020 itu Adesti mengenakan karya Destivana, dan karya Andy yang bertema “Mahakarya Pesona Lautan Riau”. Busana rancangan Andy dikenakan saat sesi Fashion Show Busana Cocktail Puteri Indonesia 2020 di Flores, NTB. “Saya mengenakan busana rancangan Destivana di sesi malam bakat dan deep interview di Jakarta. Kebetulan juga kita sama-sama berasal dari Kepri, jadi saya ingin mengangkat nama desainer muda dari Riau sendiri, dan bisa membanggakan hasil karya dari anak muda Kepri,” kata Adesti.

Menurut Adesti, Destivana dan Andy mempunyai kemampuan lebih di bidang fashion, dan dia sangat suka dengan konsep desain rancangan mereka. Bahkan, keduanya mempunyai skill menjahit yang cepat dan rapi. Juga penuh kreasi dalam tekniknya. Model busana yang diciptakan juga simpel namun tetap elegan. “Destivana dan Andy mampu menerjemahkan apa yang menjadi keinginan saya. Pokoknya sangat enak untuk diajak bekerjasama. Padahal kalau melihat usianya, mereka masih sangat muda,” kata Adesti.

Menurut Adesti, walaupun masih menempuh studi Apprel Design di AKS-AKK, tapi Destivana dan Andy tergolong sangat produktif, modal yang bagus untuk meraih masa depan yang cerah di dunia fashion. “Hebatnya lagi Andy mampu menyelesaikan busana Cocktail rancangannya hanya dalam waktu 2 hari saja. Sebab busana memang harus segera dibawa Ke Jakarta untuk dipacking ke Flores,” puji Adesti.

Destivana menuturkan, dirinya hanya diberi waktu 4 hari untuk menyelesaikan dress cocktail tersebut. Pada hari itu juga dia langsung menyiapkan 1 desain. Lalu Adesti langsung memilih desain itu tanpa meminta model desain lain. Karena menurutnya desain pertama ini sudah sangat bagus dan ia sangat suka.

“Saya memakai bahan motif kotak-kotak, yang dipadukan dengan bahan tile agar dress cocktail tersebut terlihat lebih indah, dan menarik. Untuk menambah kesan elegan, baju diberi hiasan bunga-bunga di pinggang dan atas bahunya,” kata Destivana.

Kepada Adesti, Andy yang berasal dari Bangka ini, mengajukan 3 rancangan sketsa. Akhirnya terpilih 1 model yang menurut Adesti sesuai. “Setelah bahan utama dan pendukung siap, dilanjutkan pengukuran badan, membuat pola, memotong bahan dengan memperhatikan permainan garis hias, lalu menjahit, dan menyelesaikan busananya,” terang Andy.

Dijelaskan Andy, baju rancangannya mempunyai keunikan di bagian sisi badan dengan potongan kain tile menyerupai gelombang air, yang berada di atas bahan utama. Motif bahan utama adalah ikan dan siput gong gong yang menjadi ciri khas Kepri. Potongan asimetris pada busana cocktail ini menambah bentuk dramatis dalam total look busana agar terlihat berbeda. “Bahan utama berasal dari kain khas Kepri yakni Batik Ikan dan Siput Gong Gong dengan nuansa biru laut,” jelas Andy.

Peran Dosen Apparel Design di AKS-AKK bagi Destivana dan Andy sangat besar. Terutama dalam mengajarkan segala hal penting tentang fashion. Dosen mau memotivasi dan membimbing mahasiswa secara personal satu-persatu untuk mengembangkan potensinya masing-masing. Dari sejak kemampuan untuk membuat sketsa hingga mewujudkan desain rancangan menjadi sebuah busana yang diinginkan dan sesuai dengan acara.

“Di AKS-AKK, kami bisa belajar bagaimana membuat busana yang sesuai dengan tema dan acara. Selain dibimbing, juga dimotivasi agar bisa berkarya lebih giat lagi, rajin mengasah kemampuan di bidang busana, dan selalu mengikuti perkembangan fashion terupdate,” kata Andy.

Kampus AKS-AKK, kata Destivana, konsisten dalam mendukung mahasiswa untuk lebih berprestasi, dan tertantang untuk mencoba hal baru. Agar menjadi generasi penerus yang berjiwa besar, dan bertanggung jawab, yang berwawasan luas, dengan kompetensi yang mampu bersaing di dunia fashion.